Dalam langkah signifikan untuk meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan, Klinik UGM 24 Jam (Klinik Dokter Keluarga Korpagama) secara resmi meluncurkan program Ja-Bat (Jasa Antar Obat) pada 3 November 2025. Inisiatif ini bertujuan untuk menyediakan layanan pengantaran obat kepada pasien lansia, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) untuk memastikan layanan dasar dan mempromosikan kesetaraan dalam akses kesehatan.
Program Ja-Bat merupakan bagian dari inisiatif Home Pharmacy Care (HPC), yang fokus pada pengiriman layanan kefarmasian langsung ke rumah pasien. Layanan ini sangat penting bagi individu yang menghadapi tantangan dalam mengakses fasilitas kesehatan karena kondisi kesehatan atau usia mereka. Dengan menawarkan program ini, Klinik Dokter Keluarga Korpagama bertujuan untuk mengurangi angka kematian yang terkait dengan kondisi medis yang tidak diobati, terutama di antara populasi yang rentan.
Pasien yang memenuhi syarat untuk layanan Ja-Bat termasuk mereka yang tidak dapat mengambil obatnya sendiri karena masalah kesehatan atau usia lanjut. Ini mencakup individu lansia yang mungkin memiliki tantangan mobilitas, serta pasien yang memerlukan terapi obat jangka panjang untuk kondisi kronis seperti diabetes, tuberkulosis (TB), dan penyakit serius lainnya. Program ini juga melayani anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui, memastikan bahwa kelompok ini menerima obat yang diperlukan tanpa beban yang berlebihan.
Dr. dr. Wahyudi Istiono, M.Kes, Sp.KKLP, Subsp. COPC, Kepala Klinik UGM 24 Jam (Klinik Dokter Keluarga Korpagama), menekankan pentingnya program Jasa Antar Obat. “Tujuan kami adalah memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal dalam mengakses layanan kesehatan yang penting. Program Ja-Bat dirancang untuk menjembatani kesenjangan bagi mereka yang menghadapi hambatan dalam memperoleh obat mereka,” ujarnya. Inisiatif ini tidak hanya mendukung pasien tetapi juga keluarga mereka, yang sering kali memikul tanggung jawab dalam mengelola kebutuhan kesehatan orang yang mereka cintai.
Seiring dengan peluncuran program Jasa Antar Obat (Ja-Bat), klinik akan terus memantau dampaknya terhadap kesehatan dan kepuasan pasien. Umpan balik dari pasien dan keluarga mereka akan sangat penting dalam menyempurnakan layanan dan memastikan bahwa layanan ini memenuhi kebutuhan masyarakat secara efektif. Klinik berkomitmen untuk beradaptasi dan meningkatkan program berdasarkan pengalaman dan hasil di dunia nyata.
Sebagai kesimpulan, peluncuran program Jasa Antar Obat (Ja-Bat) di Klinik UGM 24 Jam menandai kemajuan signifikan dalam penyampaian layanan kesehatan, terutama bagi populasi yang rentan. Dengan fokus pada layanan dasar, kesetaraan, dan obat-obatan yang terjangkau, inisiatif ini sejalan dengan tujuan yang lebih luas dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yang pada akhirnya bertujuan untuk mengurangi disparitas kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup bagi semua anggota masyarakat.